'Please Bring Him Back Safely'
Klenteng Cu An Kiong (Lasem, Jawa Tengah) merupakan klenteng tertua di pulau Jawa. Kunjungan saya ke klenteng tersebut secara tidak sengaja membuka banyak cerita mengenai moyang saya yang sebelumnya tidak pernah saya ketahui.
Klenteng ini memiliki altar utama Tian Shang Sheng Mu, seorang Dewi pelindung lautan yang tidak pernah saya ketahui sebelumnya. Tak seperti kelenteng pada umumnya, patung sang dewi disembunyikan dibalik tirai untuk menjaga nilai suci dan sakral dari klenteng tersebut. 1 dari ingatan visual yang melekat dalam ingatan saya adalah ornamen tegel klenteng tersebut, yang terlihat jelas ketika saya menundukan kepala untuk berdoa.
Menyebut nama Dewi Tian Shang Sheng Mu, mengembalikan ingatan orang tua saya mengenai sejarah keluarga kami. Cerita bagaimana moyang kami seorang keturunan Tionghoa melaut untuk berpindah ke Indonesia, hingga kakek saya yang bekerja sebagai seorang nelayan. Nama dewi ini selalu disebut dalam tiap doa orang tua saya dahulu kala, mengharapkan keselamatan kakek saya untuk kembali pulang dengan selamat dari perjalanannya mengarungi laut.
Ketika kami sebagai penerus tak lagi bersinggungan dengan laut, cerita mengenai Dewi Tian Shang Sheng Mu memudar bersamaan dengan ingatan akan kakek-nenek-moyang kami.
Karya ini dibuat sebagai cara saya mengenang kembali moyang saya. Menghidupkannya kembali melalui cerita-cerita yang hampir tak disampaikan.
Cu An Kiong Temple (Lasem, Mid Java) is one of the oldest temples in Java. My visit to this temple serendipitously brought many stories about my ancestors that I hadn’t known before.
The main altar is for Tian Shang Sheng Mu, Goddess and Protector of the Ocean that I never knew before. Unlike any other common temple, the Goddess sculpture is hidden behind the curtain to hold holiness and sacred value. But my memory of Thian Shang Sheng Mu Goddess came to one vivid visual of the ornamented tile on the ground of the temple when I bowed my head for prayer.
Goddess Tian Shang Sheng Mu brings back my parents' memory of our family's history. The story of how our Chinese ancestors sailed to come to Indonesia, up until my grandparents became a fisherman. The name of this Goddess is always mentioned in the prayers of my parents that wish for the safety of my grandparents to come back from the sail.
We as a descendant has no longer have any relation to the sea, it makes the story of Goddess Tian Shang Sheng Mu fades with the story of my ancestors.
This artwork is meant to be my way of remembering my roots. To relive the story that was almost never told.
Tyvek, Inkjet Ink, Gold-Silver Foil & Yarn 72 x 72 x 1 cm (w x h x d)
Tyvek, Inkjet Ink, Gold-Silver Foil & Yarn 72 x 72 x 1 cm (w x h x d)
Tyvek, Inkjet Ink, Gold-Silver Foil & Yarn 72 x 72 x 1 cm (w x h x d)
Tyvek, Inkjet Ink, Gold-Silver Foil & Yarn 72 x 72 x 1 cm (w x h x d)